REKOLEKSI TAHUN 2020 “CINTA KASIH”: Bulan April

APRIL

Belarasa-yang-tak-terbagi = Menghormati Sesama

Pengantar

Kata ‘hormat’ adalah kata sifat yang artinya perbuatan yang menyatakan atau menandai rasa menghargai atau bisa juga secara sederhana memiliki arti, ‘sopan’. Sementara kata ‘menghormati’ adalah kata sifat yang artinya ‘menaruh hormat kepada’, bisa kepada seseorang atau lembaga atau institusi tertentu. Disposisi batin sikap ‘mengormati’ adalah kegaguman akan karya Allah pada setiap insan dan ciptaan lain yang ada di sekitar kita.

Secara alami, kita cenderung melihat segala sesuatu sebagaimana kita selalu melihatnya. Diri kita menentukan cara kita melihat orang lain. Ketika kita mencintai dan menghormati diri kita sebagai ciptaan yang luhur dan bermartabat, maka kita juga akan mencintai dan menghormati sesama seperti kita memperlakukan diri kita.

Jika kita akan melakukan perbedaan yang lebih baik, maka kita harus bersedia memandang diri sendiri dan dunia dengan cara baru yakni dengan semangat Charitas = belarasa-yang-tak-terbagi. Kita perlu memperhatikan dan mencari hal yang perlu diketahui, misalnya apa yang mendasari semangat Charitas? Apa yang menjadi tujuan hidup kita? Bagaimana cara hidup seturut Injili dan seturut karisma Pendiri?, dan lain sebagainya.

Kemudian, kita perlu menemukan hal-hal yang menghambat berkembangannya keutamaan kita sebagai seorang suster FCh. Jika kita tidak tahu hal yang membatasi kita, bagaimana kita bisa menyingkirkannya? Hal-hal yang menghambat itu misalnya; selalu mencari pembenaran atas apapun yang kita lakukan, entah benar atau salah, berbicara tanpa mendengarkan orang lain, emosi negatif yang tak terselesaikan, kebiasaan buruk yang merusak diri sendiri, kurangnya refleksi diri, dan keengganan berkorban demi nilai yang lebih luhur, serta kurang menjalin relasi dan kedekatan secara personal dengan Tuhan dalam doa kita.

Dibutuhkan keinginan untuk menemukan kesadaran diri ‘siapa aku saat ini’. Dibutuhkan kedisiplinan  untuk  mencermati  diri  sendiri  dan  merenungkan pengalaman-pengalaman  yang telah kita lalui. Dibutuhkan juga kedewasaan untuk meminta orang lain membantu kita mengatasi titik-titik buta kita. Menjadi sadar diri ‘siapa aku sekarang’ juga memerlukan bantuan dari orang lain yang bisa melihat kita lebih jelas dibandingkan diri kita sendiri.

Komitmen pada diri sendiri untuk terus menghormati sesama secara utuh, seperti apa adanya mereka, membuat diri kita bertumbuh dan berkembang. Apa yang menyumbat? Kita tidak boleh membiarkan sumbatan-sumbatan itu mencegah perkembangan hidup kita. Dalam rekoleksi bulan ini  kita  akan  belajar  bagaimana  Yesus  sangat  menghormati  martabat  manusia  sekalipun  ia berdosa. Kita juga akan belajar bagaimana Bapa Santo Fransiskus Assisi memperlakukan para perampok sehingga mereka bertobat dan menjadi pengikut Kristus dan bagaimana semestinya sikap kita dalam hidup persaudaraan dan pelayanan seturut teladan Muder Theresia Saelmaekers.

Charitas = belarasa-yang-tak-terbagi

Laman: 1 2 3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts