Sore itu, Senin 5 oktober 2020, Ketika sang mentari hinggap diujung pepohonan, di dalam Kapel Biara Postulat-Novisiat St.Bonaventura yang terletak di Lorong Suka Senang KM 7 Palembang, terlihat delapan orang gadis mengenakan pakaian putih bersih dengan tatanan rambut yang rapi dan senyum yang merekah sedang duduk memenuhi bangku bagian depan kapel. Mereka berasal dari berbagai pulau, keuskupan, suku, dan bahasa. Parasnya memancarkan kebahagiaan yang mendalam.Karna hari ini adalah hari yang berharga.
Mereka akan diterima secara resmi sebagai postulan. Mereka mulai memasuki masa bina awal sebagai postulan Kongregasi Suster Suster Santo Fransiskus Charitas( FCh ). Penerimaan itu dilaksanakan dalam perayaan ekaresti, yang dihadiri oleh Suster Maria Henrika FCh selaku pemimpin umum Suster Suster Santo Fransikus Charitas beserta dewan, dan tentunya dihadiri oleh para suster dari komunitas Postulat-Novisiat. Perayaan Ekaristi tersebut dipersembahkan oleh Romo Titus Waris Widodo ,SCJ.
Lagu cinta kasih Allah sebagai lagu pembuka semakin mengantar suasana menjadi penuh rahmat. Dalam khotbah yang disampaikan oleh Romo Titus bahwa:
“Hidup membiara adalah cara untuk memperoleh hidup yang kekal. Dengan menjadi Imam, Biarawan-Biarawati, kita kemungkinan masuk surga. Memang hal ini bukan satu-satunya cara untuk memperoleh hidup yang kekal, namun hidup membiara adalah cara yang efektif. Sebab melalui hidup membiara seperti hidup bersama, makan bersama, olah rohani, olah diri, dan hal lainya, kita semakin mempunyai lahan luas untuk menuju kepada Allah”.
Dan benar, bahwa dalam masa pembinaan, para postuan akan mengolah dirinya dengan didampingi oleh para formator untuk sampai pada kebersatuan dengan Allah. Seperti yang Romo Titus sampaikan bahwa proses itu tak mudah. Bagaiamapun juga orang terpanggil yakni para Imam, Biarawan-Biarawati di satu sisi mesti bersyukur bahwa Allah yang memilih, mengambil dari dunia untuk mengabdi kepada-Nya. Namun disisi lain meminta mereka untuk berjuang bersama salib, karna dengan begitu menjadi semakin dekat dengan Allah.
Maka sebagai tanda komitmen awal, para postulan baru menerima kalung salib. Kedelapan saudari muda yakni Asumpta Anjelique Susi Susanti Ole, Putri Barus, Agatha Eka Wulandari, Dutami Dyah Saputri, Erni Tresia Munthe, Maria Dita Rosari, Anastasia Miyanti, dan Margareta Atim Sulis. Dengan mantap penuh kesungguhan iman, mereka menerima kalung salib tanda bahwa mereka siap dibentuk, ditempah untuk menjadi pribadi yang utuh dan bahagia. Perayaan ekaresti dalam rangka penerimaan postulan berjalan dengan lancar dan hikmat. Sekalipun tidak banyak orang yang hadir dikarenakan kondisi pandemic virus Covid-19, namun tak sedikitpun mengurangi rasa syukur dan bahagia dihati para postulan baru dan seluruh suster Kongregasi Santo Fransiskus Charitas.
by. Sr. M. Chiara FCh
Tinggalkan Balasan