BIARA CHARITAS DONA PICA

Tegalsari BK.IV. Buay – Madang. OKU TIMUR

Perkembangan dan tantangan dunia pendidikan semakin massif dan tak terelakkan. Berbagai faktor yang bisa menjadi penyebab cepatnya arus tantangan dunia pendidikan saat ini,lebih-lebih bagi lembaga pendidikan swasta katolik antara lain sekolah negeri yang gratis dengan berbagai pelayanan dan fasilitas yang sangat baik,sekolah swasta lain yang bermunculan dengan jarak/letak yang begitu dekat, membuat sekolah katolik umumnya dan sekolah-sekolah Charitas khususnya di wilayah Belitang OKUT mengalami krisis yang luar biasa, bahkan direncanakan untuk ditutup karena tidak mendapatkan murid seperti yang diharapkan, termasuk SD dan SMP Charitas 03 di Tegalsari BK IV, Buay Madang, OKUT. Berbagai upaya telah dilakukan oleh para suster, guru dan karyawan, para pensiunan, masyarakat/umat untuk mendapatkan murid agar karya kerasulan pendidikan di Tegalsari BK. IV ini bisa berjalan, mulai dengan pendekatan terhadap umat katolik khususnya dan masyarakat disekitar sekolah pada umumnya. Namun upaya itu masih belum bisa membuahkan hasil seperti yang diharapkan,  bahkan dari waktu ke waktu jumlah murid semakin menurun.

Anggota Komunitas Dona Pica ,Tahun 2020 yakni Sr. M. Clarensia FCh (Pelayan Persaudaraan), Sr. M. Natalia FCh dan Sr. M. Emilia FCh

Tahun 2015-2016 ada beberapa murid yang berasal dari daerah-daerah yang jauh dari sekolah Charitas. Sementara anak laki-laki tinggal di Pastoran Paroki Trinitas Bangunsari BK.III dan ada sebagian  yang tinggal di rumah – rumah umat. Ditengah situasi yang tidak mudah  ini, para suster  Charitas berdialog dengan Pastor Paroki, DPP Paroki, para guru/ karyawan, tokoh agama, pemerintah setempat, dan perwakilan wali murid dalam rangka mencari terobosan agar karya kerasulan pendidikan yang sudah dirintis sejak tahun 1982  (awal sebelum menjadi Yayasan Pendidikan Charitas adalah Yayasan Xaverius), dan masih terus berlangsung. Dalam pertemuan tersebut menghasilkan buah yang tak terduga, bahwa masyarakat masih tetap mengharapkan kehadiran wajah gereja melalui karya kerasulan pendidikan yang dikelola  para suster Charitas dan mereka sepakat supaya sekolah ini tidak ditutup.

Asrama merupakan salah satu bentuk terobosan yang diambil, hal ini mendapat tanggapan secara positif dari Kongregasi Suster St. Fransiskus Charitas. Pastor Paroki yakni P.V. Yudha Keswara, SCJ) dan DPP turut membantu mewartakan kepada umat ke stasi-stasi yang jauh dari paroki bahwa di SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)  Charitas 03 Tegalsari BK. IV adalah sekolah ber-asrama yang dikelola oleh para suster Charitas. Asrama yang baru dibuka ini, diberi nama Asrama Theresia Saelmaekers yang membutuhkan komitmen dalam pengelolaannya, yakni tenaga suster yang tetap untuk membimbing, membina anak-anak yang masuk didalamnya, sehingga Kongregasi Suster-Suster St. Fransiskus Charitas memutuskan untuk membuka biara baru pada tahun 2015 dengan nama Biara Dona Pica  yang merupakan filial dari Biara Chariats Bernadus Tegalrejo, Belitang. Dona Pica adalah ibu dari St.Fransiskus Assisi.

Salah sudut gedung Biara Charitas Dona Pica

Awal berdirinya Asrama Theresia Saelmaekers dan Biara Charitas Dona Pica ini menggunakan dan memanfaatkan gedung sekolah yang kosong akibat berkurangnya murid di sekolah. Gedung sederhana ini didesain dan diatur sedemikian rupa sehingga bisa ditempati sebagai biara dan asrama dalam komplek yang sama yakni didalam komplek sekolah Charitas. Semua fasilitas dan sarana prasarana masih sangat minim. Mengawali karya baru asrama, Kongregasi mengutus 2 (dua) suster untuk tinggal di Biara Charitas Dona Pica dengan tugas di sekolahan, Asrama dan RT biara.

Pemberkatan Biara Charitas Dona Pica dan Asrama Putri “Theresia Saelmaekers” dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2017 oleh Pastur Paroki yakni Pastor V. Yudha Keswara SCJ. Awal tahun pertama masuk asrama baru ini ditempati oleh 10 (sepuluh) anak. Sampai sekarang jumlah anak yang masuk di asrama terus bertambah. Hampir semua anak yang tinggal di asrama ini berasal dari keluarga yang kurang mampu. Penghidupan mereka mengandalkan dari Yayasan Pendidikan Charitas dan umat yang mempunyai kepedulian untuk berbagi kepada yang berkekurangan untuk kelangsungan hidup anak-anak Asrama “Theresia Saelmaekers”. Seiring berjalannya waktu, dengan adanya asrama, ternyata jumlah murid semakin meningkat, namun keberadaan Biara Charitas Dona Pica yang pada saat itu masih bergabung dengan asrama mulai kurang kondusif untuk tinggal para suster. Melihat situasi dan kondisi biara ini, DPU melihat lebih cermat akan kelangsungan hidup rohani para suster dan akhirnya DPU memutuskan  membangun biara baru di luar komplek sekolah agar lebih layak dan lebih standar bagi sebuah bangunan biara suster demi perkembangan hidup panggilan dan rohani para suster.

Tanggal 06 Februari 2021, pkl 17.00 WIB Biara Charitas Dona Pica adalah biara baru yang merupakan biara  filial dari Biara Charitas Bernadus, telah diberkati dalam Perayaan Ekaristi  Kudus yang dipimpin oleh Vikjen. KAPal, P. Felix Astono Atmaja SCJ dan Pastor Paroki Pastor Roberthus  Susilo Haryono SCJ. Pemberkatan biara dihadiri oleh para suster yang tinggal di Biara Charitas Belitang (BK.21, BK.10 dan BK.9), perwakilan dari lingkungan setempat, tokoh pemerintahan setempat dan perwakilan dari DPU yakni Sr. M. Patricia FCh dan Sr. M. Leonorin FCh. Dengan perpindahan Biara Charitas Dona Pica, maka ruang Asrama “Theresia Saelmakers” menjadi lebih luas untuk kegiatan dan aktifitas anak-anak. Para suster yang tinggal di Biara Charitas Dona Pica (Filial) per bulan Mei 2021 adalah Sr. M. Clarensia FCh, (sebagai Pelayan Persaudaraan),Sr. M. Clementine FCh , Sr. M. Natalia FCh dan Sr. M. Emilia FCh. Para suster ini tidak hanya bertugas sebagai Pendamping di Asrama tetapi juga ada yang bertugas di pendidikan yakni sebagai Staf Pendidik, Bagian Administrasi Keuangan dan ada yang rumah tangga biara. Selain itu para suster juga aktif di kegiatan pastoral kategorial dan parokial.

Depan pintu masuk Biara Charitas Dona Pica

Seiring berjalannya waktu, setelah biara dan asrama puteri “Theresia Saelmaekers” semakin berkembang, ada dorongan dan permintaan umat agar para suster Charitas juga membuka asrama bagi anak-anak laki-laki yang membutuhkan pendidikan yang baik. Maka Yayasan Pendidikan Charitas menanggapi hal ini secara positif permintaan umat ini dengan membuka asrama putera di komplek yang sama pada bulan Juli 2020. Dengan kehadiran para suster dan adanya asrama putera dan puteri di Sekolah Charitas 03 Tegalsari BK. IV, diharapkan ke depan bahwa sekolah semakin maju dan semoga tumbuh benih-benih panggilan untuk menjadi biarawan/ti. Kehadiran Sekolah  Charitas di tempat ini tetap dan selalu menjadi garam masyarakat dan kesaksian bagi Gereja.

     “Marilah kita terus bekerja, karena kita belum berbuat sesuatu”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts