Biara “St. Fransiskus” adalah bangunan biara tertua yang didirikan tahun 1938. Semula biara dan Rumah Sakit Charitas berlokasi disamping Gereja St. Yosep sekarang (biara Frater BHK). Biara dan rumah sakit yang sekarang (Jl. Jend Sudirman 809) diberkati oleh Mgr.H. M. Mekkeholt, SCJ pada tanggal 18 Januari 1938. Karya Komunitas ini lebih spesifik yakni pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Charitas. Meski demikian, para suster juga aktif terlibat dalam pelayanan pastoral parokial di Gereja St. Yosep. “Mari kita mulai lagi, sebab sampai sekarang kita belum melakukan apa-apa”.
St. Fransiskus adalah seorang pencinta alam, sahabat kaum miskin dan pengagum lingkungan hidup. Semangat kemiskinan, kerendahan, dan kasihnya amat mengagumkan. Beberapa penulis mengatakan bahwa orang kudus yang menyerupai Yesus adalah Fransiskus dari Asisi, dengan kerendahan hati kanak-kanaknyaakan Allah, dengan rasa kekagumannya dan juga dengan kepribadiannya yang penuh kegembiraan.
Pilihan Yesus untuk menjadikan anak kecil sebagai model memberi kita sebuah gambaran tentang tipe pribadi yang mesti kita wujudkan. “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, karena Engkau menyatakan hal-hal ini bukan kepada yang pandai dan bijak, tetapi kepada anak-anak”(Luk 10 : 21 par). Dengan kata lain, pesan Yesus dapat dimengerti secara tepat hanya oleh mereka yang seperti anak-anak. Yang dimaksudkan Yesus adalah menjadi seperti anak-anak bukan kekanak-kanakan.
St. Fransiskus menghidupi spiritualitas anak-anak, dimana nilai-nilai luhur seorang anak menyatu dalam hidupnya yakni; kerendahan hati dan ketulusan, kepercayaan dasar dan kebebasan, kekaguman dan kegembiraan. Semoga para saudari yang tinggal di komunitas St. Fransiskus bertumbuh dalam semangat Bapa Santo Franiskus. Dan lagi nilai-nilai luhur seorang anak juga menyatu dalam hidup dan peleyanan para saudari penghayat FCh. Dengan demikian pelayanan terhadap orang sakit dan terutama yang miskin dan sangat membutuhkan pertolongan menjadi perwujudan karya cinta kasih Allah ditengah dunia ini. dan sabda Yesus “Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” tergenapi.
Tinggalkan Balasan