RS Panti Baktiningsih, Klepu Godean, Sendangmulyo – Sleman DIY
Dusun Klepu adalah bagian dari kelurahan Sendangmulyo, kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, DIY. Cita-cita untuk mendirikan pusat pelayanan kesehatan masyarakat ditempat ini bermula dari tokoh-tokoh masyarakat yang peduli akan kesehatan. Niat baik ini dibicarakan ditingkat kelurahan Sendangmulyo, dan didukung oleh wakil-wakil rakyat dalam lembaga yang disebut Dewan Perwakilan Rakyat kelurahan Gotong Royang (DPR KGR). Dala diskusi tersebut tidak ada golongan yang mau menerima tawaran untuk bertanggung jawab atas karya kesehatan yang mereka rindukan. Maka tawaran ini disampaikan kepada golongan katolik. Golongan katolik menerima tawaran untuk melaksanakan dan mengelola pusat pelayanan kesehatan. Kemudian tokoh-tokoh dari golongan Katolik membicarakan kepada Pastor Paroki Klepu, P. Hendrikus Taks, SJ. Kemudian terjadilah kerjasama antara paroki Klepu dan Kongregasi Suster “Charitas”. P. Hendrikus Taks SJ, menjadi pemrakarsa berdirinya Yayasan Kesejahteraan Kesehatan Rakyat St. Fransiskus Klepu. Setelah perjanjian kerjasama terbentuk dalam wadah YKKR St. Fransiskus Klepu, mulailah dibangun untuk tahap pertama membangun gedung sederhana untuk Balai Pengobatan (BP) dan Balai Kesehatan Ibu dan anak (BKIA), tanggal 3 Agustus 1970. Pada bulan Februari 1971, Kongregasi Charitas mengirim dua suster yakni Sr. M. Aloysia FCh, asal promasan- Kulon progo sebagai perawat, dan Sr. M. Benarda FCh, asal dusun Sumber Sendangmulyo sebagai bidan. Sambal menunggu penyempurnaan bangunan BP dan BKIA, kedua suster mondok (kost) dirumah Bapak Djakarsa-Japanan, Sendangmulyo,yang jaraknya 2 km arah kebarat dari Komunitas FCh – Klepu sekarang.
BP dan BKIA diresmikan tanggal 26 April 1971 oleh Bpk. Kepala Dinas Kesehatan Rakyat (DKR) Sleman, dihadiri pula oleh pejabat tertinggi propinsi DIY dan Pedukuhan Klepu. Pada tanggal 11 September 1972 bertambah satu fasilitas yakni Rumah Bersalin (RB). Bulan Februari 1979 dibuka pelayanan rawat inap. Dan tanggal 01 Oktober 1988, BP, BKIA, dan RB, menjadi Rumah Sakit (RS) dengan nama RS Baktiningsih yang diperkuat dengan izin penyelenggaraan pada tanggal 10 Desember 1988. Rumah Sakit terus berkembang, maka dibangun juga asrama untuk karyawan di komplek RS.
Karya pelayanan RS Baktiningsih berkembang. Pasien rawat inap juga semakin banyak. Dengan pertimbangan untuk memperluas karya pelayanan RS, maka lokal biara berpindah kelokasi semula untuk asrama karyawan. Asrama ini direnovasi dan diresmikan menjadi biara tanggal 23 Februari 2012. Suster-suster FCh selain berkarya di RS, juga terlibat aktif dalam kegiatan menggereja di Paroki dan lingkungan.
Dalam kisah St. Fransiskus, gelar Maria Degli Angeli berkaitan gereja Sta. Maria Porziuncula. Tempat dimana St. Fransiskus menemukan panggilan hidupnya yang jelas, “ordo saudara dina mendapat awalnya” dan saudara maut menjemputnya. Gereja Santa Maria Portiuncula juga disebut gereja Santa Maria Degli Angeli . disebut demikian oleh karena dibelakang altar terlukislah gambar Maria diangkat ke surga diringi serombongan malaikat.
Maria Degli Angeli, atau Maria Ratu Para Malaikat, atau Mary Queen of The Angels adalah gelar Maria yang ingin menekankan bahwa Maria adalah Ratu yang dihormati melebihi para Malaikat. Gelar “Ratu” menekankan martabat Maria sebagai Ratu yang ditandai dengan pemahkotaanya di surga setelah ia diangkat ke surga. Dan di surga ia dihormati melebihi para malaikat. Maria Ratu Para Malaikat merupakan gelar yang menyatakan bahwa Allah sangat berkenan kepadanya, hingga Allah sendiri memberikan rahmat terbesar yakni “berkuasa’’ dan ‘’memimpin’’ Para Malaikat. Maria adalah Ratu para malaikat, ratu para kudus, dan ratu kita semua. Hal terpenting yang mesti kita sadari adalah bahwa Maria mengikut sertakan kita dalam kemuliaannya. Sebagai ibu dari kita semua, Maria tentu ingin agar kita pun mengalami kemuliaan sebagai anak-anak Allah. Panggilan sebagai “putri-putri’’ Maria adalah panggilan pada kekudusan. Allah berkenan kepada Bunda Maria, sebab dalam seluruh hidupnya mengarahkan hati, budi, jiwa dan raganya untuk karya keselamatan Allah.
Semoga kita, lebih khusus bagi komunitas FCh Klepu, memperoleh kekuatan pelayanan dari kesetiaan Bunda Maria melakukan apa yang Allah kehendaki atas dirinya. Malaikat pelindung kita selalu menyertai perjalanan hidup kita. Maka Maria sebagai Ratu Para Malaikat sudah pasti menyertai peziarahan hidup kita.
Tinggalkan Balasan