Jl. Betawi Raya Kenten Palembang
Biara Charitas dengan karya kesehatan di Kenten berawal dari permintaan Ketua Yayasan Xaverius Pusat yakni Bapak R.I. Soediropranoto yang telah membuka sekolah TK dan SD Xaverius di Kenten. Bapak Soediro mengharapkan agar Suster Charitas juga membuka pelayanan kesehatan. Niat tersebut disampaikan kepada Uskup Agung Palembang, Mgr. Joseph Soudant, SCJ dan beliau mendukung dan menyetujui.

Tanggal 31 Juli 1989, rumah sederhana di Kenten Sako diberkati dan diresmikan untuk RB dan BKIA. Pada tahap awal para suster memberi pelayanan kesehatan untuk anak sekolah. Pelayanan semakin berkembang. Pada tanggal 23 September 1991 dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan BP/ BKIA, rumah bersalin dan asrama.
Tanggal 10 September 1992, diutus 4 suster untuk membuka komunitas baru disana yakni; Sr. M. Leonarda FCh, Sr. M. Florentina FCh, Sr. M. Martina FCh dan Sr. M. Lidwina FCh. Para suster untuk sementara tinggal di asrama, sebab biara belum dibangun.

Tanggal 2 Mei 1994 mulai dibangun biara. Dan pada tanggal 23 April 1996, seluruh bangunan RB, BP, dan biara diberkati oleh Mgr. Soudant,SCJ. Tahun 2002 BP/BKIA Bakti Kasih Kenten menjadi Rumah Sakit Bersalin Bakti Kasih. Dan pada tahun 2006, mendapat izin dari pemerintah untuk menjadi Rumah Sakit Umum Bakti Kasih. Para suster memiliki tugas pokok berkarya di rumah sakit, namun tetap juga melayani umat dalam pelayanan pastoral parokial.
Agnes adalah putri Ottokar I, Raja Bohemia. Ia lahir di Praha sekitar tahun 1205. Ia menolak lamaran pernikahan dari Kaisar Jerman. Dari saudara-saudara Dina yang menetap di Praha sejak tahun 1233, Agnes berkenalan dengan gaya baru di San Damiano. Kehadiran para saudara diterima baik oleh penghuni kota Praha. Agnes mendukung mereka dengan membangun sebuah gereja. Didekat kediaman para saudara ia mendirikan tempat penampungan bagi orang miskin dan para musafir. Pada tahun 1234 ia mendirikan sebuah Biara di Praha dan lima saudari dari San Damiano didatangkan kesana. Satu tahun kemudian Agnes menghubungi Paus Gregorius IX untuk mendapatkan persetujuan. Paus tidak menolak minat Agnes, tetapi menghendaki supaya ada semacam ‘’persatuan’’ dengan Biara di San Damiano. Agnes kemudian diangkat menjadi abdis di biaranya.

Paus Fransiskus mendesaknya agar mengkhususkan sebagian harta miliknya bagi biara itu sebagai jaminan hidup para rubiah. Agnes menanggapi desakan Paus dengan meminta “privilegium paupertatis’’ (hak istimewa kemiskinan). Pemohonan Agnes tidak segera dilayani Paus. Agnes menginginkan supaya anggaran dasar yang berlaku di San Damiano berlaku pula di Praha. Sama seperti Klara, Agnes mendesak agar diberikan“privilegium paupertatis’’.
Pada tahun 1938 permohonanya di kabulkan. Antara Agnes dan Klara berlangsung surat-menyurat yang cukup lancar. Ia meninggal dunia antara tahun 1280 – 1283 di Praha. Gereja memperingati St. Agnes Praha pada tanggal 2 Maret.

Semoga para saudari yang tinggal di komunitas “St. Agnes Praha”, Kenten, meneladani semangat kemiskinan dan keheningan St. Agnes. Dan satu lagi, memberi waktu di sela-sela perutusan karya, menuju “kesunyian”, untuk bertemu dengan Allah, dan berdoa untuk keselamatan banyak orang.

Sukacita dalam persaudaraan bersama dalam komunitas
Tinggalkan Balasan