RUMAH NOVISIAT CHARITAS ST.BONAVENTURA

Jl. Kol. H. Burlian, Lrg Suka Senang No.216 KM 7 Palembang

Novisiat dan Postulat  “St. Bonaventura”, yang ada di Jl. H. Burlian, KM 7 adalah rumah novisiat dan postulat “Charitas” yang ke dua. Sebelumnya, novisiat dan postulat  “Charitas” berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman 809 Palembang, dimulai sejak 1 Oktober 1951, setelah 25 tahun kongregasi berkarya di bumi pertiwi.

           Perkembangan zaman dan banyaknya calon menuntut perubahan dan perkembangan pembinaan. Novisiat yang berlokasi di Jl. Jenderal Sudirman 809 Palembang tidak memungkinkan lagi sebagai tempat pembinaan. Oleh karena itu pada tanggal 6 Desember 1986 dimulailah pembangunan rumah novisiat di Lorong Sukasenang, Jl. Kol. H. Burlian KM 7 Palembang. Peletakan batu pertama dipimpin oleh Mgr. J. Soudant, SCJ. Sejak tanggal 25 Maret 1988, novisiat dan postulat Charitas di KM 7 mulai digunakan.

           Mulai tahun 2009, pembinaan postulan dipisahkan dengan novis I dan II. Pemisahan ini ditandai dengan memisahkan ruang doa, refter dan acara harian yang semula bersama dengan para novis. Namun tetap ada acara- acara yang dilakukan bersama, seperti misa kudus, adorasi, dan kadang studi bersama. Keputusan ini di ambil demi efektifitas pembinaan baik bagi para postulan maupun  juga sebagi para novis.

                  “Bonaventura,” artinya, betapa baik kejadian ini. Yohanes Fidanza lahir pada tahun 1221 di Bagnoreggio, dekat Viterbo, Italia Tengah. Waktu kecil ia pernah sakit berat dan digendong ibunya menemui Fransiskus dari Assisi. Pada pertemuan itu Fransiskus meramalkan terjadinya hal-hal besar pada anak itu lalu memberkatinya dan berseru, O, Bonaventura, artinya “Betapa baik kejadian ini!” ungkapan ini kemudian diabadikan sebagai nama anak itu. Satelah dewasa, Bonaventura bergabung dengan Ordo saudara-saudara Dina Fransiskan. Kemudian ia dikiram ke Paris untuk belajar filsafat dan teologi. Kepandaiannya yang luar biasa dan jiwa kepemimpinannya yang sangat berwibawa tidak membuat Bonaventura menjadi sombong. Ia sungguh seorang yang memiliki keserasian  antara pengetahuan dan kesucian. Ia selalu memadukan studi dan doa. Belajar berarti berdoa.

                 Ketika berusia 35 tahun ia diangkat menjadi minister Jendral Ordo Fransiskan dan berhasil menjaga keutuhan para pengikut Fransiskus. Ketika berusia 52 tahun (1273) ia diangkat sebagai Uskup di Albano sekaligus sebagai Kardinal. Pujangga gereja yang masyur ini, meninggal dunia pada tahun 1274. “Doctor Seraphicus”, ini dinyatakan sebagai orang kudus pada tahun 1482. Gereja memberi gelar St. Bonaventura, Pujangga Gereja. Pestanya dirayakan tanggal 15 Juli.

                    Masa pembinaan di postulat dan novisiat adalah masa yang paling penting bagi peletakan dasar hidup religius. Pembinaan atau formation adalah “Dapur Kongregasi”. Pembentukan pribadi dan hidup sebagai religius yang berkualitas memainkan peran kunci dalam pengadaan tenaga untuk mengemban pelbagai perutusan Kongregasi.

Para Postulan, Para Novis 1 dan Novis 2

Masa depan kongregasi terletak dalam pembinaan, terutama pembinaan awal. Jika pembinaan awal tidak berjalan dengan semestinya dan berkualitas, tugas perutusan dan karya akan mengalami gangguan yang serius. St. Bonaventura adalah seorang yang memilki keserasian antara pengetahuan dan kesucian. Kongregasi memilih nama St. Bonaventura menjadi pelindung rumah novisiat dan postulat pasti memiliki tujuan.

Keceriaan para Postulan dan Para Novis saat menyambut tamu Ibu Monique

Salah satu tujuannya adalah; para postulant dan novis mulai belajar  menyeimbangkan apa yang didapat sebagai pengetahuan dan realita hidup yang mengarah pada kesucian sebagai seorang religius.  Semangat “belajar” St. Bonaventura yang sangat tinggi, doa yang kuat, dan jiwa yang rendah hati, diharapkan menjadi inspirasi para postulant dan novis “Charitas”. Dengan demikian aan lahir pribadi – pribadi yang tangguh, militan, cerdas, sekaligus matang dalam hidup rohani dan bangga sebagai “Charitas”. Sehingga seruan St. Fransiskus “betapa baik kejadian ini!” diserukan lagi dijaman ini.

Sr. M. Skolastika FCh (Pendamping Para Novis) dan Sr. M. Fransita FCh (Pendamping Postulan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts