BIARA CHARITAS ST. ANTONIUS PADUA

Jl. Kol. H. Burlian No.228 KM 7 Palembang

Jl. Kol. H. Burlian No.228 Km 7 Palembang

Biara ‘’St. Antonius Padua’’ adalah biara yang di khususkan untuk rumah pembinaan bagi para suster FCh. Bangunan yang sekarang ini dipakai sebagian merupakan bekas asrama putri, siswi SPK dan D I Bidan. Setelah di renovasi, tanggal 30 Oktober 2003, di berkati oleh P. Paulus Sugino, SCJ.

            Rumah pembinaan di sediakan khusus untuk acara-acara pembinaan para suster FCh, misalnya ; retret, rekoleksi, pertemuan-pertemuan kerohanian, pesiapan profesi kekal dan triduum.

            Dalam perkembangannya, biara filial “St. Antonius Padua’’ diperluas, dengan melengkapi sarana dan gedung ; kapel, ruang pertemuan, ruang makan, pondok-pondok tempat untuk diskusi, dan sarana penunjang lainnya, yang di butuhkan untuk memperlancar proses pembinaan. Perbaikan dan tambahan gedung-gedung ini di berkati pada tanggal 2 September 2009.

                Antonius adalah putra tunggal dari sebuah keluarga bangsawan yang kaya. Ia lahir pada tahun 1195 di Lisboa, Portugal. Nama permandiannya adalah Fernando. Orang tuanya menginginkan agar kelak anaknya menjadi orang tersohor. Pada usia 11 tahun Fernando sudah menjadi yatim piatu, lalu dididik oleh pamannya. Pada tahun 1212 Fernando masuk Ordo St. Agustinus di Sao Vincente de Fora kemudian pindah ke Coimbra hingga ditahbiskan menjadi imam. Di Coimbra ia menjalin persahabatan dengan para pengikut Fransiskus dari Assisi. Dalam suatu perayaan Misa Agung menyambut tulang-tulang lima saudara Fransiskan yang terbunuh di Maroko, Fernando terdorong untuk menjadi martir.

               Pada tahun 1217 Fransiskus mengutus para saudaranya ke pelbagai penjuru dan mereka juga singgah di Coimbra.  Fernando tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. pada tahun 1220 Fernando pindah ke Ordo Saudara Dina dan meminta agar namanya di ganti menjadi Antonius. Ia menjadi misionaris dan berangkat ke Maroko. Tetapi karena sakit keras, ia kembali lagi ke Coimbra, namun kapal yang di tumpanginya terdampar di pulau Sisilia. Bakatnya sebagai Pengkhotbah ulung mulai kelihatan dan ia berhasil mempertobatkan banyak penganut aliran sesat.

                 Pada tanggal 13 Juni 1231, ketika sedang sakit dalam perjalanan ke Padua, ia meninggal dunia di Arcella dalam usia 36 tahun. Setahun kemudian ia di nyatakan sebagai oang kudus. Pada tahun 1946 Antonius diangkat menjadi Pujangga Gereja dan disebut ‘’Doctor Evangelicus’’. Ia sangat dicintai umat sebagai pembantu dalam segala kesulitan. Pestanya dirayakan pada tanggal 13 Juni. Gerja memberi gelar kehormatan yakni imam dan Pujangga Gereja.

Tampak sudut belakang Biara Charitas St. Antonius Padua KM 7

                St. Antonius Padua mempersembahkan diri untuk keselamatan banyak orang. Ia memiliki semangat juang yang tinggi dan kuat dalam pengharapan. Namun ia meninggal dalam usia yang masih sangat muda. Meski demikian, jasanya bagi Gereja sungguh luar biasa. Semoga teladan orang muda yang penuh dengan iman dan dedikasi ini menjiwai saudari-saudari yang mengemban tugas perutusan dalam bidang formatio  dan semua saja yang menimba rahmat di tempat ini. Dan semoga keunggulannya berkhotbah menjadi inspirasi bagi kita sekalian untuk menjadi pewarta-pewarta ‘’Terang”.

Disaat para suster sedang berada di ruang refter untuk snack bersama (Sr. M. Yovita FCh) sebagai Pelayan Persaudaraan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts