SUKACITA BERSAMA BUNDA MARIA

Pada Minggu (15/8) yang lalu, Gereja merayakan Hari Raya Maria diangkat ke surga. Paroki St Norbertus Roosendaal kembali mengadakan prosesi perarakan Bunda Maria yang sudah hampir 40 tahun yang lalu tidak diadakan. Dan pada kesempatan kali ini, perayaan Ekaristi diadakan di Gereja Onze Lieve Vrouwe di Kade, Roosendaal. Perayaan Ekaristi diadakan di taman gereja, yang dipimpin oleh Pastor Paroki Marc Lindeijer  S J. Tradisi perarakan Bunda Maria ini sudah dimulai sejak hadirnya para Pastor Redemptoris yaitu pada tahun 1871. Dan setiap tanggal 15 Agustus selalu diadakan prosesi perarakan patung Maria yang diarak mengelilingi taman belakang gereja.

(Sr. M. Brigitta FCh dan Sr. M. Hieronima FCh terlibat aktif dalam Pastoral Parokial)

Namun setelah sekian tahun terakhir, prosesi perarakan Bunda Maria tidak diadakan karena situasi yang tidak memungkinkan. Dan setelah ada usulan-usulan dari para aktifis Gereja dan beberapa umat, dan usulan ini ternyata mendapat respon baik dan positif dari umat Roosendaal, sehingga Dewan Parokipun menyetujui untuk melanjutkan tradisi ini. Perayaan Ekaristi ini dihadiri sekitar 120 umat yang datang dari berbagai kota, mereka juga tampaknya kembali merindukan prosesi perarakan ini. “Suster FCh dan anak istri datang dari Bergen Op Zoom (Paroki lain), kami sudah lama sekali rindu tradisi ini.” kata Michael dengan gembira. Ya selain karena misa diadakan di taman Gereja, cuaca juga saat itu sangat mendukung, sehingga ini sangat menyenangkan. Sejak Sebregts, yang menjadi ketua untuk acara ini,mengungkapkan kegembiraannya karena setelah sekian lama prosesi ini tidak diadakan. “Saya sangat bahagia dan kagum hari ini, karena semua acara sudah disiapkan dengan baik, dan tentunya melibatkan seluruh aktifis Gereja, dan hari ini, prosesi ini kembali diadakan setelah hampir beberapa tahun tidak diadakan. “Ungkap Sjaak yang juga sebagai petugas koster Gereja Onze Lieve Vrouwekerk ini.

(Sjaak Sebregts)

Tiba saatnya diakhir acara, perarakanpun dimulai, sambil mengarak patung bunda Maria, umat pun mengiringi dengan mendoakan salam maria. Setelah perarakan patung Bunda Maria di taman, akhirnya patung Bunda Maria diarak ke dalam Gereja dan diletakkan di di altar, lalu sebagai penutup dalam perayaan Ekaristi ini, Pastor Marc pun memberkati Bunda Maria dan seluruh umat yang hadir pada saat itu. Semoga dengan diadakannya kembali tradisi ini, seluruh umat khususnya di Paroki Norbertus Roosendaal pun semakin aktif dalam mengikuti seluruh perayaan-perayaan Gereja. Amin.

(Bersama umat di Paroki Norberthus Roosendaal)

Penulis,

Sr. M Heironima FCh

Komunitas Theresia Saelmaekers II – Roosendaal Belanda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts