Allah Berinisiatif Memanggil dan kami menanggapi

Berkat Kasih Allah yang melimpah dan atas penyelenggaraan Ilahi-Nya, Kongregasi fransiskus Charitas merasakan sukacita yang besar pada hari ini, rabu, 8 Desember 2021, atas keberanian keenam suster yunior yang dengan mantap dan yakin untuk mempersembahkan hidup seutuhnya dalam Kongregasi Fransiskus Charitas. Selain itu pula, menambah kebahagian kongregasi atas kesetiaan para suster yubilaris yang merayakan 25, 40 dan 50 tahun Hidup membiara.

Perayaan Ekaristi dipersembahkan oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Keuskupan Agung Palembang dan di dampingi oleh para konselebran, yaitu: Pastor Paroki St. Yosep, RD. Silvester Joko Susanto, Pater Provinsial SCJ, RP. Titus Widodo SCJ, dan Rm Supriono SVD (Rm. Oyon). Perayaan Ekaristi diselenggarakan di Gereja st. Yosep Palembang dan dihadiri oleh umat kurang lebih 700 orang, dengan protokol kesehatan yang cukup ketat, namun tidak mengurangi rasa khusuk dan penuh syukur kami dalam menghayati perayaan Ekaristi ini.

Teladan Bunda Maria juga menjadi motivasi kami dalam menjawab panggilan-Nya, yaitu, “Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu. Bunda Maria yang selalu menjaga kesucian hidupnya dan menjadi pribadi yang saleh. Seperti yang dikatakan Mgr. Yohanes Harun Yuwono, dalam kotbahnya,”Maria yang di kandung tanpa noda, sepanjang hidupnya suci dan murni. Memang di satu pihak mendapat suatu rahmat dari Allah, tetapi dia memeliharanya dengan konsisten dan tekun”.

Kegembiraan dan sukacita yang kami rasakan merupakan rasa syukur atas kesadaran dalam kebebasan pilihan hidup. Kami para pestawati bersyukur atas rahmat panggilan ini, bukan semata-mata karena kemampuan dan kekuatan kami tapi kasih Allah lah yang selalu menyertai setiap langkah dan perjuangan kami untuk tetap setia. Kami menyadari bahwa kaul adalah janji terhadap diri kami sendiri bahwa kami mau hidup dalam semangat taat, tanpa milik dan kemurnian tidak menikah. Berkaul bagi kami merupakan suatu permohonan dalam arti Allah berinisiatif memanggil dan kami menanggapi rahmat panggilan itu.

Kaul kekal bukanlah akhir dari perjuangangan namun awal perjalanan hidup panggilan kami yang baru sebagai anggot definitif. Kami sadar walaupun badan kami kokoh namun sebenarnya kami masih banyak memiliki kerapuhan dalam diri. Maka kami mohon doa supaya kami boleh setia hingga akhir hidup kami.

ibu salva

Syukur atas rahmat panggilan yang telah dipelihara dengan baik dan setia. Syukur bahwa para saudari muda, dalam zaman yang penuh tantangan ini tetap memberanikan diri untuk memberikan diri secara total tidak menikah untuk selama-lamanya…. kalau melihat panggilan hidup para saudari sudah banyak mengalami beberapa hal baik yang menggembirakan maupun menyusahkan. diantara para suster yang pesta, sr yulia pernah hanyut di sungai musi, kira2 10 th yll, krn spitboot ny kebalik, wkt itu brsama br paulus, yg olh dpanggil Tuhn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More Articles & Posts