Hari ini, 08 Desember 2020 betepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda dan merupakan hari Pelindung Kongregasi Suster St.Fransikus Charitas.Sungguh merupakan kebanggaan dan kebahagiaan kami dapat merayakan syukur atas kasih setia Tuhan dalam perayaan ekaristi yang sangat megah dan agung ini.
Perayaan Syukur tahun ini sangatlah lengkap, ada profesi kekal, 50, 40,dan 25 tahun hidup membiara. Dalam Profesi kekal tadi dinyatakan :

“Terimalah Cicin ini, mulai saat ini kamu menjadi mempelai Kristus, Jagalah Kesetiaan Iman Bersama Kristus.Dengan Demikian Semoga Kamu Nantinya Memasuki Pernikahan Surga Penuh Sukacita”
Ini menggambarkan suatu cinta yang kekal abadi untuk hidup dipersembahkan kepada hanya Allah dalam keheningan, kesetiaan dalam doa, dan pertobatan terus menerus yang dilandasi sikap kerendahan hati dan kekudusan.
Profesi kekal inilah yang mengingatkan kesetiaan hidup panggilan kami dalam pembaharuan diri yang sudah 50, 40, dan 25 tahun,karena Jaminan Kesetiaan kami adalah janji Allah sendiri yang setia kepada umatNya (Hos.2:18). Pengalaman dicintai Allah dan percaya akan JanjiNya menjadi pondasi dalam hidup yang dikuduskan ini.

Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang bagi kami untuk mensyukuri Kasih Setia Tuhan. Kami merayakan pesta tahun ini lain dari seperti biasanya, sangat luar biasa Tuhan menyatakan kasihnya kepada kita. Kasih Tuhan tidak selalu yang syahdu dinyatakan kepada kita semua. Situasi pandemi inipun merupakan salah satu bentuk Kasih Tuhan yang luar biasa. Kondisi ini juga menatang kami dalam menghayati dan mewujudkan semangat kerasulan kami.
Pada hari yang istimewa ini, Saya akan menyampaikan ungkapan perasaan, refleksi pengalaman iman dan syukur atas kasih Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidup, teristimewa bagi kami yang berprofesi kekal, 50, 40, dan 25 tahun hidup membiara.

“Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya,” (Luk
1:46-48), demikianlah kata Bunda Maria yang terungkap dalam magnificatnya. Meneladani sang Bunda, pada tempat pertama ini, kami ingin memuliakan Tuhan dengan menghaturkan syukur yang berlimpah karena Ia telah memperhatikan kami, hamba-hambanya. Tuhan telah memanggil kami untuk menjadi bagian dari kongregasi yang kami cintai ini. Hati kami sungguh bergembira oleh karena anugerah panggilan suci ini.
Kami masih berada di sini semata-mata karena Tuhanlah yang memelihara panggilan kami. Tuhanlah yang tetap setia mencintai kami. Kami masih bertahan dalam peziarahan hidup kami sejauh ini semata-mata karena kami dikasihi Tuhan.
Tinggalkan Balasan